Thursday, 10 July 2008

Harga Bensin Eceran sampai Rp. 20.000


HINGGA kemarin stok Bahan Bakar Minyak (BBM) di Jambi sudah tak mencukupi kebutuhan masyarakat Jambi. Adnan Zohdi, Kepala Depot Pertamina Jambi saat dihubungi via telepon, kemarin mengatakan, stok BBM Jambi habis.

“Stok BBM hari ini (kemarin-red) habis. Rencananya nanti malam (kemarin malam-red) akan ada pengiriman BBM dari pertamina Palembang. Namun saya baru saja dapat kabar kalau pengiriman ditunda sampai besok,” ungkapnya.

Dijelaskan Adnan, stok yang diperuntukan kemarin untuk SPBU sebesar 500 KL solar dan 500 KL premium. Seluruh stok yang ada ini langsung disalurkan ke SPBU yang ada di Kota Jambi. Namun, dari pantauan Koran ini. Dibeberapa SPBU yang ada di Kota Jambi banyak, antrean panjang kendaraan motor dan mobil masih saja terjadi. Padahal menurut Adnan, hampir semua SPBU harusnya mendapat jatah BBM ini.

“Seharusnya semua SPBU mendapat jatah, tapi SPBU yang lokasinya jauh mungkin sedikit terhambat hingga terkesan tidak merata. Kita juga sudah meminjam mobil tangki yang biasanya dipergunakan untuk BBM industri dan mobil depot pertamina jambi sendiri untuk mengambil stok di Depot Kertapati Palembang. Namun memang, mereka tidak bisa kembali secara serentak, karena di sana juga ngantre,” tandasnya.

Menurut Adnan, antrean mobil tangki yang digunakan di Depot Kertapati ini tentu saja bergiliran. Jadi bagi mobil yang sudah terisi duluan, langsung ke Depot Pertamina Jambi untuk menerima perintah distribusi ke SPBU yang ditentukan. Memang tidak semua SPBU ini mendapatkan jatah ini secara serentak. Hal inilah yang mengakibatkan banyak SPBU masih ada yang tutup dan kalaupun buka, akan membatasi jumlah pembelian. Seperti yang dilakukan oleh SPBU di kawasan Telanaipura.

“Kita ada pembatasan jumlah pembelian. Bagi kendaraan bermotor maksimal hanya boleh mengisi Rp 30 ribu atau kurang dari 5 liter. Sedangkan untuk mobil paling banyak adalah Rp 120 ribu,” jelas Fauzie.

Padahal, Fauzie sudah melakukan pemesanan BBM kepada pertamina sebanyak 40 ribu liter. Namun yang baru ia terima kemarin hanya 10 ribu liter premium dan 10 ribu liter solar untuk dua hari. Tidak jauh berbeda, SPBU dekat Simpang Pucuk juga mengalami pembatasan stok. Menurut salah satu karyawan SPBU ini, kemarin mereka baru menerima sebanyak 20 ribu liter bensin. Padahal dalam keadaan normal, SPBU ini bisa mendapatkan 40 ribu liter bensin.

“Ini baru datang tadi malam, dan sudah langsung antre pukul 06.00 WIB tadi. Kami tidak melakukan pembatasan, karena memang tidak ada instruksi untuk itu,” jelas pria bertubuh bongsor ini.

Yang lebih parahnya, di SPBU Beringin Pertamax pun diburu. Antrean panjang untuk BBM Rp 10.400/liter ini pun tidak kalah panjang dibanding bensin di SPBU lain. Menurut John, pegawai SPBU ini bensin sudah habis dari pukul 12.00 WIB. Jadi kendaraan yang terlanjur antre, akhirnya memilih pertamax untuk kendaraanya.

Terlihat dibeberapa SPBU ini, aparat dari kepolisian berjaga-jaga dan mengatur jalannya antrean. Akibat antrean dibeberapa SPBU ini juga, terjadi kemacetan dititik-titik tertentu di Kota Jambi. Seperti di SPBU Nusa Indah dan Telanai. Aparat cukup kesulitan mengatur lalulintas jalan yang sebagian besar dipergunakan untuk antre BBM ini.

Sumber : http://www.jambiekspres.co.id/

No comments: