Friday 31 October 2008

Minggu, Pangeran Charles ke Jambi


JAMBI - Bangga! Itulah yang bakal didapat Sepucuk Jambi Sembilan Lurah. Sebab, dalam waktu dekat yang diperkirakan sekitar pukul 11.00 WIB Minggu nanti, orang nomor satu di Kerajaan Inggris Pangeran Charles, bakal berkunjung ke Jambi. Kunjungannya ini dalam rangka melihat program percontohan (Rainforest) milik pemerintah Inggris yang ada di Hutan Harapan Kabupaten Batanghari.
Kepala Pusat Penerangan Korem 042/Garuda Putih Dalimunte, membenarkan hal ini. Disebutkannya, pangeran Charles, memang akan datang 2 November nanti.
Untuk melihat salah satu program penghijauan miliknya yang ada di Hutan Harapan Kabupaten Batanghari.
“Iya tanggal 2 nanti Pangeran Charles akan datang, untuk melihat program penghijauan. Kalau untuk informasi yang lainnya, kami masih akan merapatkannya,” kata Dalimunte, kemarin.


Informasi yang didapatkan koran ini, Pangeran Charles, selain ingin melihat penghijauan juga bakal melihat langsung Penanaman pohon dan Pembibitan Tanaman yang merupakan program penghijauan milik suami dari almarhum Lady Diana yang ada di seluruh dunia. Termasuk di Indonesia, Bogor dan Jambi.

Dikatakannya, kedatangan orang nomor satu dalam kerajaan Inggris ini adalah kebanggaan bagi masyarakat Jambi. Lebih lanjut disebutkannya, kedatangan ini bersifat tidak resmi akan tetapi pengamanan yang diberlakukan sama dengan kedatangan presiden. Pangeran Charles, diperkirakan menggunakan helikopter atau jalur Darat.

Siapkan Pengamanan

Jajaran Kepolisian Daerah (Polda) Jambi menyatakan siap mengamankan rencana kedatangan Pangeran Charles ke kawasan Hutan Harapan Indonesia yang berlokasi di Desa Bungku, Kecamatan Sungaibahar, Kabupaten Batanghari, Jambi, 2 November mendatang.
"Ini adalah pengamanan khusus, karena kedatangan Pangeran Charles merupakan tamu negara dan kita sudah siap melakukan itu", kata Kabid Humas Polda Jambi, AKBP Drs Syamsudin Lubis, SH kepada wartawan diruang kerjanya, Kamis ( 30/10) kemarin.
Hanya saja Syamsudin belum bisa menentukan berapa personel yang akan dilibatkan dalam pengamanan ini. Namun yang jelas pihaknya menyatakan, akan melakukan pengamanan mulai dari kedatangan hingga tamu negara itu meninggalkan Jambi.
Saat ini menurut dia, pihaknya telah melakukan survei, terutama dimana jalur yang akan dilalui rombongan Pangeran Charles tersebut, termasuk lokasi yang akan dikunjungi.
Rombongan Pangeran Charles menurut rencana akan melalui jalan darat dengan jarak sekitar 120 kilometer dari Kota Jambi atau dapat ditempu sekitar dua jam menggunakan kendaraan roda empat.
Nazli, juru bicara PT Restorasi Ekosistem Konservasi Indonesia (REKI), merupakan LSM yang mengelolah dan merestorasi kawasan hutan seluas 101.335 hektare tersebut, mengatakan, Pengeran Charles disamping melihat kondisi hutan restorasi yang berada di dua daerah provinsi, yakni Provinsi Jambi dan Sumatera Selatan, juga akan melakukan penanaman pohon Bulian, merupakan jenis kayu khas yang tumbuh di kawasan ini.
Kawasan hutan ini sebelumnya merupakan Hak Penguasaan Hutan Eks PT Asialog, dengan memiliki kerusakan 30 persen gundul, akibat perambahan dan aksi pembalakan liar.
PT Reki yang dibiayai Uni Eropa sejak setahun lalu sudah melakukan restorasi, antara lain dengan menanam kembali berbagai jenis kayu seperti Bulian, Meranti dan Jelutung.
"Upaya restorasi ini satu-satunya di dunia, kita siap mengembalikan kondisi hutan seperti sedia kala dan memberi contoh dengan daerah atau negara lain di dunia", ujar Nazli.
Hanya saja upaya PT REKI sendiri tidak mendapat dukungan dari pemerintah Provinsi Jambi. Terbukti Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jambi, Budi Daya, telah melayangkan surat agar pihak REKI tidak boleh melakukan kegiatan sebelum izin pengelolaan diberikan.
Akibatnya, masyarakat dengan leluasa masih tetap perambah kawasan tersebut. Sedikitya 3.500 kepala keluarga saat ini telah merubah kawasan hutan ini menjadi seluas lebih kurang 7.000 hektare lebih kawasan ini telah menjadi lahan perkebunan sawit oleh masyarakat dan 20 ribu hektare lebih.
PT REKI hingga saat ini baru memegang izin mengelolah di kawasan hutan Harapan Indonesia yang berada di dalam wilayah Provinsi Sumatera Selatan, dengan izin kelola selama 100 tahun.
Di dalam kawasan Hutan Harapan Indonesia ini memiliki 294 jenis burung yang terdapat dalam kawasan hutan yang disebut hutan Harapan Indonesia itu. Kini ditaksir sekitar 77 jenis burung diantaranya hampir terancam punah.
Kawasan hutan ini juga tidak hanya merupakan tempat habitat berbagai jenis burung langka dan di lindungi, tetapi juga ditumbuhi berbagai jenis pohon langka dan unik, seperti kayu Bulian, Meranti, Manggis, Merawan, Kempas, Pulai, Merpayang dan Balam Putih.
Selain itu, berbagai jenis binatang liar lainnya, antara lain Harimau Sumatera, Tapir, Napu, Beruang, Gajah dan Landak, mengalami nasip yang sama.
Beberapa jenis burung yang ada, misalnya burung Pelatuk Raffles, Kuntul Karang, Alap-alap Kawah, Kangkok Ranting, Baza Jerdon, Apung Tanah, Kerak Kerbau, Gemak Loreng, berikut beberapa jenis burung Rankong, diantaranya Elang Klihingan, Elang Jambul, Julang jambul Hitam, Julang Emas, Kangkareng Hitam, Kangkareng Perut Putih, Rangkong Badak dan Rangkong Papan.
Selain itu terdapat 45 jenis binatang mamalia, tujuh jenis diantaranya terancam punah. Disamping itu, terdapat 61 jenis pohon dan sekitar 12 jenis diantaranya mengalami nasip sama. Tidak itu saja, ratusan orang Suku Anak Dalam yang menggantungkan hidupnya di dalam kawasan hutan ini.

Sumber : http://www.jambiekspres.co.id/

No comments: